Flakka Effects: Bahaya Narkoba yang Mengubah Manusia Menjadi Zombie

Universitas Jambi: Beberapa saat yang lalu banyak laporan di Amerika mengabarkan tentang bagaimana pecandu narkoba berubah menjadi zombie dan mengganggu bahkan hingga membunuh orang lain. Bahkan di Indonesia sendiri telah banyak beredar berita serta video yang mengungkap kejadian seseorang yang menggunakan obat terlarang ini. Namun, belum ada laporan yang menyatakan seseorang berlarian, membuat kekacauan, dan menyakiti orang lain seperti kejadian di Amerika tersebut.

Hal ini tentunya menjelaskan seberapa bahaya yang akan kita dapat jika mengkomsumsi bukan hanya narkoba jenis ini, namun seluruh jenis narkoba yang ada di dunia! Pada artikel kali ini saya akan mengupas segala hal tentang narkoba jenis flakka tersebut, namun agar dapat mudah dipahami saya sarankan agar anda membaca terlebih dahulu pengertian dari narkoba pada artikel sebelumnya.

• Baca pengertian dan jenis-jenis narkoba

Setelah mengetahui dengan jelas "apa itu narkoba?", maka saya akan melanjutkan pertanyaan "apa itu flakka?" simak ulasan berikut ini:

Apa itu Flakka?
Hadir dengan nama Flakka di beberapa negara dan disebut juga gravel atau kerikil karena bentuknya yang menyerupai potongan kristal putih. Tidak ada yang alami dari flakka. Nama farmasi untuk obat ini adalah Pyrrolidinopentiophenone atau dikenal sebagai PVP atau alpha PVP. Senyawa kimia yang semula disintesis pada tahun 1960an. Aliansi Kebijakan Obat menyebutnya "bath salts generasi kedua".

Flakka berbentuk seperti kristal putih atau pink berbau busuk, menurut National Institute on Drug Abuse, Anda dapat mengkomsumsinya dengan cara dihisap melalui hidung, dimakan, disuntikkan atau bahkan menghisapnya dengan vape.

Seberapa kuat flakka?
Flakka mensimulasikan efek kokain dan methamphetamine dengan harga yang lebih murah dibanding membeli keduanya. Itu sebabnya obat ini menjadi sangat populer di kalangan orang dewasa usia kuliah di Amerika karena 10 kali lebih kuat daripada kokain. Namun kesenangan yang disebabkan oleh flakka sebenarnya jauh lebih kuat daripada yang dirasakan seseorang dari obat seperti kokain, kata Dr. Indra Cidambi, pakar kecanduan obat dan pendiri Center for Network Therapy.

Mengapa flakka berbahaya?
Flakka diketahui dapat meningkatkan suhu tubuh Anda hingga 104 derajat. Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan diantaranya dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal, dan bahkan kematian. Obat sintetis ini juga dapat meningkatkan tekanan darah Anda, dan menyebabkan serangan jantung, stroke, aneurisma, atau gagal jantung.

Seberapa brutalnya efek samping flakka?
Orang yang menggunakan flakka pada mulanya merasa gembira, bergairah, terstimulasi, lebih fokus dan memiliki dorongan seks yang meningkat. Namun hal itu hanya berlangsung sebentar saja dan membuat si pengguna menaikkan dosis flakka mereka. Semakin banyak seseorang yang menyalahgunakan flakka maka mereka akan semakin merasakan efek samping negatifnya. 

Flakka akan mengakibatkan halusinasi, paranoia, peningkatan kekuatan dan hiperstimulasi. Hati Anda akan terpacu sangat kencang, mengalami serangan panik, dorongan seks akan menurun drastis, serta berakhir depresi dan bunuh diri. Saat ini terjadi, anda akan merasakan sakit yang luar biasa. Vaping dengan flakka akan membuat Anda merasakan efek ini jauh lebih cepat daripada metode lain karena obat tersebut masuk langsung ke aliran darah Anda.

Simak video berikut ini untuk melihat seberapa brutalnya efek yang disebabkan oleh flakka:

Akhir Cerita
Setelah mengetahui seberapa besar dampak yang diakibatkan oleh flakka, apakah anda masih ingin mencobanya? Sayangi nyawa anda, sayangi uang anda, dan sayangi keluarga anda. Jangan pernah sekalipun berpikir untuk memakai narkoba, percayalah! tak akan ada hal baik yang datang setelah anda memakai barang haram tersebut.

Silahkan berikan pendapat anda tentang artikel kali ini pada kolom komentar yang telah disediakan di bawah!

Artikel ini diikut sertakan dalam Event Lomba Blog Unja

Berdasarkan tautan rujukan : http://www.unja.ac.id/2016/03/30/pejabat-unja-jalani-tes-narkoba/