"Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin."
Teori kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroskopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis diantara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda. Teori kinetik dikenal pula sebagai teori kinetik-molekular atau teori tumbukan atau teori kinetik pada gas.
Apa Itu Teori Kinetika Gas?
Teori kinetika gas adalah sebuah cara untuk memahami gas-gas ideal melalui model statistik molekul individual di dalam gas. Perkembangan teori ini berhasil menerapkan ilmu mekanika klasika pada skala mikrokospis, dan teori ini memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari tersususun dari molekul-molekul dan atom-atom kecil yang tidak terlihat.
Menurut teori ini, sebuah gas ideal mengandung sejumlah partikel-partikel kecil dalam gerak yang konstan dan acak. Tekanan yang dikeluarkan oleh sebuah gas adalah hasil tumbukan antara partikel-partikel individu dan dinding wadahnya, sementara itu temperatur gas mereflesikan kecepatan gerak partikel-partikel. Partikel-partikel berukuran lebih kecil dibandingkan dengan ruang rata-rata antara partikel-partikel.
Untuk sebuah gas yang tersusun dari atom individual, lebih mudah untuk menunjukkan bagaimana perubahan-perubahan pada tekanan (P), temperatur (T), atau volume (V) mempengaruhi sifat-sifat gas, yang menghasilkan hukum gas ideal. Untuk sebuah sistem yang mengandung n, jumlah molekul gas ideal adalah :
PV = nRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar