Ada banyak klasifikasi ingatan berdasarkan durasi, alam, dan pengambilan sesuatu yang diinginkan. Pada dasarnya ingatan dapat dibagi pada dua kategori yaitu ingatan eksplisit dan implisit.
Ingatan eksplisit
Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah :
- Berkembang belakangan / bias kortikal
- Bias hemisfer kiri
- Hippocampal / dorsal lateral
- Memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas.
Ingatan implisit
Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian rangsang - respon. Kegunaan dari ingatan implisit adalah tempat
skema kelekatan, transference, dan super ego. Beberapa ciri dari ingatan implisit adalah :- Berkembang lebih awal / bias subkortikal
- Bias hemisfer kanan
- Berpusat pada Amigdala
- Bebas dari konteks atau tidak memiliki sumber atribusi atau pelabelan.
Pembentukan Ingatan
Tahapan utama dalam pembentuk dan pengambilan ingatan adalah:
- Encoding: proses dan penggabungan informasi yang diterima
- Penyimpanan: penciptaan catatan permanen dari informasi yang telah di-encode
- Pengambilan: memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. (sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia)
Tubuh manusia, baik pria maupun wanita, secara alamiah memproduksi apa yang disebut hormon androgen dan estrogen. Pada wanita 90% estrogen diproduksi oleh rahim.
Umur dapat mempengaruhi ingatan seseorang |
Padahal berhenti nya produksi hormon berhubungan dengan turunnya daya ingat seseorang. "Proses penuaan, bila berlangsung normal tak akan segera mempengaruhi ingatan pada manusia lanjut usia (manula)," ujar barbal Sherwin, profesor di Departments of Psichology and Obstetrics and Gynecolog, Universitas McGill.
Namun, tutur pendiri klinik menopause McGill di rumah sakit Royal Victoria ini, daya ingat seseorang untuk belajar, menerjemahkan informasi, mengonsolidasi dan memanggil tetap menurun seiring bertambah nya usia seseorang.
Untuk memperlambat turunnya kemampuan daya ingat secara drastis. Sherwin memanfaatkan terapi estrogen. Studi yang dilakukan nya menunjukkan terapi estrogen mampu memperlambat menurunnya kemampuan belajar dan ingatan kaum hawa yang sudah menginjak masa pasca menopause.
Pada 1998, misalnya. Sherwin pernah mempublikasikan bukti pertama bagaimana estrogen menjaga kemampuan memori verbal dan meningkatkan kemampuan belajar pada wanita pasca menopause
Tidak ada komentar:
Posting Komentar