Pelacak Makhluk Luar Angkasa

               Keberadaan makhluk angkasa luar atau sering disebut alien masih menjadi kontroversi, antara ada dan tiada. Kalaupun ada, para ilmuwan masih belum yakin seperti apa bentuknya. Namun, mereka tak berputus asa. Belakangan ini seorang ilmuwan bernama Marylin Fogel dari Carnegie Institution of Washington DC, berhasil menciptakan alat pendeteksi kehadiran makhluk angkasa.

               Peralatan tersebut tersimpan di Laboratorium Geofisika Carnegie Washington, DC.
Ilustrasi Bentuk Alien
Pada dasarnya cara kerja alat ini mirip hidung, membaui aroma suatu benda. Membaui disini bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan mendeteksi ukuran sebuah molekul. 
Ukuran molekul memang bervariasi, ada yang berat dan ada pula yang ringan.

              Molekul yang ringan misalnya asam amino. Sementara itu, contoh molekul yang berat adalah sejenis protein yang berisi rantai asam amino. Tugas alat
Adakah Alien?
pendeteksi yang disebut sebagai Spectrometer ini mengisolasi molekul-molekul, lalu mengelompokkannya sesuai dengan berat masing-masing.


             Asam amino menjadi faktor utama karena merupakan pembentuk kehidupan, meskipun kehadirannya tidak selalu berarti adanya kehidupan. Protein sebaliknya mengindikasikan adanya kombinasi asam amino yang
Adakah kehidupan di Mars?
membentuk struktur dasar kehidupan organik.


            Dengan demikian, kehadiran molekul yang besar dan berat, atau protein merupakan salah satu jejak adanya kehidupan. Seandainya spectrometer yang akan diluncurkan ke planet mars berhasil mendeteksi kehadiran molekul yang berat, berarti bisa disimpulkan bahwa di planet tersebut memang ada, atau pernah ada kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

13 Tips dan Fitur Rahasia Google Search Engine / Mesin Pencari Google

Google Search merupakan situs pencarian yang paling utama yang diciptakan oleh  Larry Page dan Sergey Brin saat mereka masih berstatus maha...